Subuh itu aku terbangun dengan Mochi di hadapanku. Dia naik ke kasur dan minta dielus. Aku langsung waspada, ada yang tidak beres.
Aku tunjukkan tempat makannya. Mochi pun minta ditemani makan. Tak lama, terdengar suara melengking tinggi ala kucing—kalau tidak bisa disebut jeritan—dari sudut kamar, dekat lemari bajuku. Well, aku tahu malam sebelumnya Mochi sudah memindahkan anaknya ke sana. Tak urung aku berlari juga ke sudut kamar itu.
Mochi berlari mengikutiku, lalu mendahului masuk ke relung sempit itu. Ketika dia berbalik menghadapku, aku mencoba melihat lebih jelas apa yang ada di bawahnya. Kenapa kaki Mochi jadi ada lima? Kupicingkan mata sekali lagi agar bisa mendapatkan kejelasan.
Ternyata, Mochi beranak dua! Astaga, yang satu hitam pekat dan masih basah kuyub. Sepertinya masih barusan dia keluar. Rupanya Mochi tadi ingin memberitahuku soal itu.
Baiklah, tiba-tiba kucingku ada lima. Kindly introduce: Oreo dan Cocoa.
#windyeffendy #jurnalagustus #perlimamenulishari18
Tulisan ini telah tayang di FB:
https://www.facebook.com/windyrachmawati/posts/10222576561215020
No comments
Post a Comment