Catatan Perjalanan, yang Tersisa

Perjalanan malam kutempuh
Seminggu yang lalu. Tapi masih kuingat jelas, yang tersisa.

Adalah ketika setiap membuka mata, di sela larinya dia yang membawaku pulang, adalah kelam.
Kelam malam yang hitam. Dikelilingi gelap kuterbangun. Hanya kilat lampu mobil dan lagu indah yang mengiringi dia yang membawaku pulang.
Hitamnya itu. Tak terlupakan.
Menoleh ke kiri, ke kanan, ku dicekik hitam.
Hitam gelap yang tak tertahankan. Lukisan pekat yang tak tercairkan oleh nada. Ada sebuah keinginan untuk tetap melihat.
Sampai titik yang terjauh sana, kuhanya melihat hitam. Kegelapan tak berujung yang menyadarkan diri bahwa kita
Hanya setitik kecil dalam keluasan tak berujung.

Di tengah kepekatan itu pun kutemukan kengerian.
Bahwa bila kutersesat ku mungkin tak kan kembali.
Karena di dalamnya hitam yang luas akan menerkam saat kau lengah.

Ku berpaling. Menatap dia yang membawaku pulang.
Walau dalam diam dia nyata adanya. Di sampingku, membelah malam itu dengan yakin.
Karena ada kekuatan di dalam hati, bahwa yakin itu akan membawa kita pulang.

Meskipun gelap..



Bukitwahid, 09012011
Wind

Share:

0 Comentarios