A reading challenge.
Berpikir keras. Ini game yang susah-susah gampang. Karena sejatinya, hobi kami berempat adalah : MEMBACA!
Buku adalah nafas hidup kami, mendarah daging.
Masuk ke toko buku adalah wisata untuk kami, dan siksaan untuk dompet mama🤣
Bagaimana tidak, masuk toko buku dimulai dengan kata : Horee!!
Mak mulai deg-degan.
Di tengah-tengahnya diselipin pertanyaan: Boleh berapa?
Dulu, dibatasi dengan jumlah. Misalnya, oke boleh 3 buku. Lama-lama anak-anak cerdas ini bisa milih 3 buku dengan harga bikin pingsan.
Akhirnya, pembatasan menjadi nilai rupiah.
Di saat tengah bulan, bisa menjadi maks 100rb. Saat liburan, bisa jadi maks 150rb.
Satu bulan sekali sekarang cukuplah ke toko buku. Kenapa? Sudah penuh rak bukunya 🤣
Ini semua diawali sejak mereka sudah bisa memegang benda, buku berlembaran keras sudah jadi pegangan mereka sejak kecil. Buku-buku ini dibaca, dibuat rumah-rumahan, dibuat baki masak-masakan, dibuat uang-uangan, buat main boneka, name it.
Satu buku bisa saya bacakan berkali-kali, karena mereka sangat suka. Setiap kali sebelum bobok malam adalah reading time mereka. Itu sudah dengan acara membaca di waktu main mereka.
Kertas, spidol, buku bacaan. Kertas lipat. Adalah media main mereka sehari-hari. Jadi di masa remaja ini mereka sudah tidak asing dengan buku dan semua hal tentang buku.
Kami berpindah rumah mungkin ada 8 kali, dan problem terbesar selalu sama: kontainer berisi buku yang setiap kali pindah semakin banyak jumlahnya🤣
Jadi, dalam game kali ini, saya akan menceritakan saja beberapa buku dan habit mereka [baca: suami dan anak-anak] dalam membaca. Kalau saya, sudahlah tidak usah dibahas karena buku dan membaca adalah kecintaan sejak kecil.
Begitulah, kami.
#hari1
#gamelevel5
#pohonliterasi
#pohonliterasi
#tantangan10hari
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
No comments
Post a Comment