Study Tour Sehari di SMA Duri




















Rezeki datangnya memang tiba-tiba. Unggahanku di Instagram lolos seleksi dan mendapatkan dua tiket untuk menonton film ini lebih dulu. Aku pun mengajak anak sulungku untuk ikut Study Tour ke Bukit Duri—alias nonton bareng khusus undangan sebelum film Pengepungan di Bukit Duri resmi rilis di bioskop.


Acara ini diselenggarakan oleh Come and See Pictures sebagai rangkaian promosi film Pengepungan di Bukit Duri. Tiga kota pertama: Jakarta, Semarang, dan Surabaya mendapatkan kehormatan. Yang seru, setelah nonton bareng ada acara diskusi dengan Joko Anwar, sang sutradara, juga dua pemain utamanya: Morgan Oey dan Omara Esteghlal. Itu yang kutunggu-tunggu.


Tepat pukul 14:30, pintu Studio 2 di Royal XXI, Royal Plaza, Surabaya, dibuka. Sambil berdesakan, berdebar rasanya memasuki teater. Semua tak sabar menunggu film dimulai. Tim Come and See Pictures membuka acara dengan mengingatkan kami semua untuk tidak beranjak setelah film selesai karena akan langsung lanjut dengan acara diskusi. Pesan penting lainnya, tidak boleh ada spoiler ke luar karena film belum dirilis saat itu.



Diserbu Peserta Study Tour

Acara diskusi yang berlangsung setelah pemutaran film sangat seru. Sesuai janji, Joko Anwar datang bersama Morgan dan Omara. Mereka bertiga duduk di depan layar menghadap ke para penonton yang sudah tidak sabar ingin bertanya.



Omara menjawab pertanyaan peserta study tour

Joko Anwar menegaskan bahwa ia ingin lebih banyak mendengarkan apa yang dirasakan penonton saat itu. Baik tentang filmnya atau tentang isu yang diangkat olehnya. Tentu saja, begitu sesi diskusi dibuka, tidak sedikit penonton yang angkat tangan dan berharap ditunjuk panitia.


Selain bapak yang menangis sesenggukan menceritakan pengalaman pribadinya saat terjadi kerusuhan 1998, banyak pertanyaan dan pernyataan menarik dari para penonton. Ada yang jujur mengatakan ingin berfoto dengan Joko Anwar, sutradara favorit ayahnya yang telah meninggal dunia. Gadis itu ingin datang ke makam ayahnya untuk mengatakan, “Bapak, aku sudah ketemu Joko Anwar, sutradara kesayangan Bapak.”


Pertanyaan mengenai film juga banyak diajukan. Salah satunya tentang adegan Edwin dan Jefri yang terasa begitu nyata. Omara mengatakan bahwa saat reading atau pembacaan naskah, ia dan Morgan lebih banyak berdiskusi tentang bagaimana adegan itu akan dilakukan daripada melatih dialog. Sehingga, kebanyakan ekspresi yang muncul di layar adalah benar-benar pertama kalinya ia berhadapan dengan Morgan sambil memunculkan emosi yang terasa nyata. Morgan juga mengakui bahwa banyak emosi baru yang ditemukan ketika saat syuting sebenarnya bersama Omara.


Dari kiri ke kanan: Omara Esteghlal, Morgan Oey, Joko Anwar


Adegan baku hantam antara Edwin dan Jefri, kebanyakan juga terjadi secara natural. Joko Anwar mengatakan mereka berdua, Morgan dan Omara, berlatih sangat keras selama 1,5 bulan demi adegan perkelahian yang wajar.


Omara juga mengatakan ketika menonton Pengepungan di Bukit Duri saat pemutaran premiere di Jakarta, ia sangat terkejut karena hasilnya tampak begitu nyata. Morgan pun mengucapkan hal yang sama. Joko Anwar yang memulai syuting tanpa kata action, membuat mereka bisa mengeksplor diri dalam setiap adegan. Joko Anwar membiarkan para aktor menjelajah di lokasi syuting, lalu kamera yang mengikuti.


Morgan menjelaskan proses pengambilan gambar


Jangan Pernah Berhenti

Sebelumnya, di tengah diskusi Joko Anwar sempat berkata bahwa ia mempertimbangkan kembali niatnya untuk pensiun dari dunia film. Sungguh disayangkan bila ia benar-benar tak lagi membuat film. Karya-karya jujur seperti film ini sangat dibutuhkan oleh bangsa.


Oleh karena tak mendapat kesempatan bernyata, aku memberanikan diri untuk mengirim pesan langsung lewat Instagram. Aku menceritakan apa yang kualami ketika kerusuhan 1998 terjadi. Ternyata, dengan ramah Joko Anwar menjawab pesanku dan berterima kasih telah menjadi peserta study tour. 


Joko Anwar diserbu penggemar di lobi bioskop Royal XXI Surabaya


Waktu yang disiapkan oleh panitia rasanya sangat kurang. Masih banyak yang ingin bertanya dan ingin tahu lebih banyak tentang film ini. Namun, apa boleh buat, Joko Anwar dan tim juga harus bergeser ke acara berikutnya. 

#windyeffendy #pengepungandibukitduri #jokoanwar #ulasanfilm



No comments