Memahami Rahasia Forensik dengan Asyik di Unnatural

Hidup baru akan terasa sangat berharga ketika kita sudah sangat dekat dengan kematian. Terutama ketika melihat "kematian" dari dekat. Melihat, menyentuh, mencatat, dan menganalisanya. Sangat dekat, bukan?

Itulah yang terjadi dalam drama jepang yang berjudul Unnatural. Kisahnya mengangkat kehidupan para analis forensik dan dokter forensik yang kesehariannya bertugas mengautopsi jenazah. Sebuah sisi kehidupan yang nyaris tak terbayangkan oleh masyarakat awam. 


Kematian-Kematian Tak Wajar

Drama Jepang yang dibesut pada 2018 ini dibintangi oleh Satomi Ishihara (Shitsuren Chocolatier, 2014),  Arata Iura (Rich Man, Poor Woman; 2012), Masataka Kubota (Radiation House, 2019), Mikako Ichikawa, (My Dear Exes, 2021) dan Yutaka Matsushige (Midnight Dinner, 2009-2019). Penggemar drama Jepang atau dorama pasti mengenal beberapa nama yang ikut membintangi serial ini. Matsushige misalnya, sangat melekat di benak penonton berkat aktingnya yang memikat di Midnight Dinner. Kubota pun menampilkan tokoh cerdas dan dingin yang nyaris mirip dengan serial ini di Radiation House. Sementara keelokan wajah Satomi Ishihara mengingatkan kita pada keimutan Honami Suzuki di Tokyo Love Story (1991).

Para tokoh dalam dorama Unnatural ini digambarkan memiliki kelebihan masing-masing. Yang jelas, semuanya sat-set alias tegas dan sekaligus cermat pun cerdas dalam mengambil langkah. Mereka harus bisa menganalisa kondisi jenazah, dan menemukan apa penyebab kematianya. Mereka bekerja di Unnatural Death Institute (UDI) dan saling bahu-membahu untuk menemukan jawaban. Misi utamanya adalah mencari penyebab kematian tak wajar yang terjadi pada mayat yang datang pada mereka.

Seorang ahli patologi forensik, Misumi Mikoto (Satomi Ishihara), teknisi lab forensik Shoji Yuko (Mikako Ichikawa, dan staf rekam medis magang Kube Rokuro (Masataka Kubota), bekerja di UDI bersama doktor forensik Nakado Kei (Arata Iura), di bawah pimpinan Kamikura Yasuo (Yutaka Matsushige). Jenazah tak dikenal berdatangan di UDI, harus ditemukan identitasnya, sekaligus ditemukan apa penyebab kematiannya. Nyaris di semua episode, penyebab kematiannya menggiring pada kasus pembunuhan. Ada satu benang merah yang mengikat perjalanan mereka dari awal hingga akhir, yaitu pada kasus pembunuhan yang menimpa kekasih Nakado delapan tahun silam. Kasus ini pula yang mengakhiri 10 episode Unnatural dengan memuaskan.

Dengan ketegangan macam drama thriller, penonton juga disuguhi drama sekaligus misteri yang berkelindan dengan manis. Setiap episodenya membangkitkan rasa penasaran untuk terus menonton, sekaligus belajar banyak tentang hal seputar dunia forensik. 


Dunia Tersembunyi Bernama Forensik

Menonton Unnatural terasa menyegarkan di antara banyaknya drakor atau dorama yang hanya urusan cinta semata——walau lebih tepatnya "menemukan" bukan "menonton". Saya serasa diajak kembali ke memori saat menonton Bones (Fox, 2005-2017). Sama-sama berkutat di urusan membedah jenazah atau bahkan mencari jejak dari sisa-sisa tulang belulang, Bones memang jauh lebih kompleks dan gamblang. Unnatural cukup menyegarkan dari sisi drama yang tidak biasa. Banyak ilmu yang didapat juga dari menonton serial ini.

Dalam Bones, darah dan isi perut lebih banyak ditampilkan tanpa sensor. Saya tidak ada masalah dengan itu, sudah terbiasa menonton film atau serial yang berkutat di pembedahan atau forensik seperti Doctor X, NCIS, Criminal Minds, atau ER (Emergency Room). Bahkan saya bisa menikmati filmnya sambil mengunyah. Di Unnatural, kamera tidak menyorot jelas bagian-bagian yang sadis. Noda darah terbanyak terlihat di episode-episode akhir saja. Tanpa adegan berdarah-darah, Unnatural bisa dinikmati dengan lebih santai.

Dalam setiap episode, para tokoh di Unnatural berusaha keras untuk mencari petunjuk dari jenazah di hadapan mereka. Siapa sangka, sebuah jenazah masih menyimpan jejak rahasia  dari saat terakhirnya. Investigasi pun dijalankan untuk menemukan petunjuk lain, one lead to another. Berbagai persoalan muncul dan diakhiri dengan jawaban yang tak terduga.

Romansa tetap dihadirkan di sana-sini dengan cantik. Membungkus berbagai persoalan dalam kehidupan tokohnya, kehidupan percintaan mereka seolah menjadi sebuah koma, sebuah jeda yang menyegarkan dari bombardir urusan jenazah yang ditampilkan. Penonton dibuat gemas ketika Mikoto akhirnya harus putus dari kekasihnya karena mementingkan urusan pekerjaan, dan ternyata ada kedekatan dengan Kube dan Nakado yang memberikan harapan. Pada akhirnya, yang paling penting bagi semua tokoh tersebut tentu masih urusan pekerjaan di UDI.


Tidak Sekadar Membedah Mayat

Unnatural menyuguhkan banyak isu sosial yang ada di masyarakat dalam setiap episodenya. Tidak hanya persoalan di Jepang, tetapi bisa jadi merupakan masalah sosial yang sama di berbagai negara. 

Seperti persoalan jam kerja yang berlebihan, diangkat di Unnatural dengan lugas. Meninggalnya seorang karyawan pabrik kue membawa pertanyaan-pertanyaan pelik.  Apakah ia kelelahan akibat lembur bekerja, ataukah itu kecelakaan, atau ada masalah dengan kendaraannya? Kisah ini menuju pada ironi larisnya sebuah produk di pasaran dan beban yang diterima para pekerja di balik layar. Hal yang tidak bisa dinormalisasi pun diangkat, seperti upah yang tidak sesuai dengan tenaga dan waktu yang terpakai. Perjuangan Mikoto dan rekan-rekannya mencari jawaban mendapat hasil yang melegakan.

Persoalan bullying yang masih terjadi hingga kini juga diangkat ke permukaan. Ketakutan rekan-rekan melaporkan perundungan teman, kebungkaman sekolah yang tak berkata apa-apa walau menyaksikannya, dan kesakitan hati sahabat korban perundungan yang tak tahu mesti berbuat apa, berubah menjadi kejadian yang menyayat. Bila harus dicari siapa yang salah, mungkin akan panjang urusannya. Episode ini cukup membekas karena urusan perundungan anak memang sangat pelik. Sedihnya bila sang korban memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, hal itu tak juga mampu menyelesaikan masalahnya.

"Menyebut nama orang yang membuatmu sengsara dalam pesan bunuh diri, apa gunanya? Mereka hanya akan pindah sekolah, mengganti nama, dan memulai hidup baru. Mereka akan terus hidup dan lupa telah merenggut hidupmu. Meski kau mengorbankan dirimu, mereka tak akan bisa memahami kepedihanmu. Kau masih ingin mati? Hidupmu adalah milikmu sendiri." ~Misumi Mikoto, Unnatural, Eps. 7

Isu gender juga disinggung lewat Unnatural. Persoalan perempuan bekerja yang seolah berkasta lebih rendah dari lelaki muncul di sebuah episode. Menjadi saksi terdakwa pembunuhan, Mikoto dipaksa untuk menelan harga dirinya sebagai perempuan. Sebalnya di episode ini, adegan Nakado menjadi pengganti untuk saksi terdakwa pembunuhan tersebut seolah menunjukkan bahwa lelaki memang lebih baik dari perempuan dalam hal pekerjaan. Padahal, Mikoto melakukan pertukaran urusan atau kompromi dengan Nakado. Satu hal lain urusan Nakado beres berkat Mikoto, tetapi Nakado menggantikannya di persidangan demi kepentingan bersama. Dalam hal peran perempuan ini, penonton harus cerdas menyikapinya.


Senyum Mikoto Penuh Makna

Perjalanan Mikoto dan rekan-rekannya membawa sebuah perenungan panjang. Rasanya kehidupan menjadi sangat berharga untuk disia-siakan. Ketika sudah tak bernyawa, tak ada lagi yang patut diperjuangkan. Tak banyak orang seperti Mikoto dan rekan-rekannya yang mau dan mampu membantu memperjuangkan apa yang belum tuntas.

Senyum yang diberikan Mikoto di setiap episode rasanya memiliki berbagai makna. Pemakluman sebagai perempuan, sebagai pekerja, sebagai makhluk hidup, sangat menenangkan. Ketika tak sanggup lagi untuk menjerit, senyum itu rasanya sudah cukup. Namun, Mikoto memang tak mudah menyerah. Seolah senyum penuh maknanya menjadi pijakan baru untuk melangkah. 

Cukup banyak award yang diterima oleh Unnatural, termasuk Penulisan Skenario Terbaik oleh Akigo Nogi dalam 96th Drama Academy Award. Juga penghargaan "Excellent Award" untuk seri drama dalam International Drama Festival di Tokyo, 2018.

Tak ada salahnya menyisihkan waktu sejenak untuk menikmati pekerjaan Mikoto dalam dorama ini. Ilmu-ilmu baru cukup menarik untuk dicatat, siapa tahu akan berguna di kemudian hari. Selamat menonton! [WE]


Foto: Netflix, dan berbagai sumber.

#windyeffendy #resensifilm #ulasanfilm #unnatural #dramaJepang #dorama #forensik

No comments