Ketika Denah Rumah Menjadi Persoalan

 Resensi buku Teka-Teki Rumah Aneh karya Uketsu - oleh Windy Effendy

Pertama kali menuju ke tumpukan buku best seller, Fia, anak sulungku, berkata bahwa dia ingin membaca buku ini. Segera aku mengambil satu buku yang terbuka plastiknya—dan terkesiap melihat isinya. Ada denahnya! Ini akan menjadi sangat menarik!


Segera saja buku ini masuk keranjang. Walau belum tahu kapan akan membacanya, aku bertekad akan menyelesaikannya segera. Ternyata, begitu sampai di rumah, buku ini selesai dalam waktu dua hari saja.

Konsep yang menarik, itu kesan pertama yang kuambil. Denah rumah yang dijadikan topik utama dalam buku ini sudah dijejalkan di awal bagian buku oleh si penulis. 

Denah rumah itu memang yang menjadi masalah! Di halaman 8, pembaca sudah diminta memperhatikan denah rumah dengan saksama. Aku tertawa sendiri dan membatin: serius, nih? Pembaca sudah diminta untuk memberikan perhatian sebanyak mungkin pada denah rumah itu. Lihat, perhatikan, amati. Sambil lanjut membaca, pada akhirnya aku pergi bolak balik ke halaman yang memuat denah rumah demi menyamakan isi benak dengan apa yang dikatakan tokoh di halaman selanjutnya.

Tokoh utama cerita ini adalah 'Aku', seorang penulis spesialis okultisme—menurut informasi yang diberikan di awal. Sampai kisah ini berakhir, nama si tokoh 'Aku' tidak muncul sama sekali. Selain tokoh utama sebagai pembawa cerita mengalir, ada Kurihara, seorang arsitek yang memberikan pendapat atas permintaan Aku, dan tokoh perempuan, Yuzuki, yang membawa Aku masuk ke dalam lingkaran cerita di seputar rumah itu. Tentu saja, dengan pembahasan tentang sebuah denah rumah, kita membutuhkan seorang arsitek dalam cerita. Yang seru, Kurihara tidak sekadar menganalisa denah rumah yang ditunjukkan Aku, tetapi juga memberikan alternatif-alternatif cerita yang ada di baliknya. Tokoh Yuzuki sendiri ternyata memiliki rahasia yang sangat menarik.

Aku sempat curiga pada Kurihara, mungkinkah dia yang menjadi dalang atau pemicu dari semua kisah yang mengalir. Sebab, tanpa praduga dari Kurihara, si tokoh Aku tidak akan memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Tokoh Kurihara sengaja dibuat pintar, sekaligus sangat ingin tahu pada cerita di balik denah itu, atau secara samar Kurihara memang dibuat sebagai seseorang yang memberikan petunjuk pada kisah mengerikan di balik denah rumah itu.

Benar, ini adalah cerita antara thriller atau misteri; atau sekadar mengerikan saja—bila Anda sudah terbiasa membaca cerita thriller. Buatku, cukup sudah membaca buku ini ketika malam mulai menjelang. Aku beralih ke buku lain, daripada harus mimpi buruk semalaman. Pagi harinya, aku lanjutkan membaca cerita yang kuakui sangat menarik ini.

Yang tersembunyi di balik denah rumah yang aneh itu adalah sebuah cerita mengerikan yang tak terbayangkan sebelumnya. Dalam buku ini, plot twist ada di mana-mana. Pembaca terus terpancing untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya, bagaimana kenyataan sesungguhnya tentang rumah itu, dan seterusnya. Bahkan, pembaca akan dibawa menelusuri rumah-rumah lain—tidak melulu hanya rumah yang denahnya ditunjukkan di awal—yang memiliki sejarah sama dan saling berkaitan.

Penulis Jepang selalu berhasil membuat efek ngeri yang mendalam. Beberapa adegan diceritakan dengan detail. Adegan yang membuatku menahan napas, tetapi tidak bisa berhenti membaca. Aku terjun bebas ke dalam setiap adegan yang tergambar di sana.

Banyak nama-nama bermunculan di bagian tengah dan akhir yang membuatku harus membolak-balik ke halaman awal untuk menyesuaikan ingatan. Untungnya, bagan silsilah keluarga juga diberikan di buku ini sehingga aku tak terlalu pusing mencocokkan siapa yang mati siapa yang belum—ups, spoiler alert!

Penulis Jepang biasanya menggunakan struktur Kishôtenketsu yang cenderung lamban di awal dan memberikan twist atau masalah setelah setengah bagian terlampaui. Namun, sepertinya Uketsu lebih cenderung menggunakan struktur cerita Ficthean Curve yang memang sangat cocok untuk kisah misteri. Segala macam persoalan sudah dipaparkan di awal dan pembaca diajak sport jantung berkali-kali. Untuk memenuhi sebuah janji premis, buku ini telah mencapai tujuannya.

Ketika bicara tentang cerita misteri, logika akan terus bermain. Apalagi tanpa selipan fantasi di dalamnya. Itulah mengapa menulis kisah misteri jauh lebih sulit daripada menulis kisah romantis. Alasan mengapa harus ada yang mati, alasan mengapa harus sampai mati, alasan bagaimana adegan kematiannya, itu akan terus dipertanyakan. Logis, enggak? Masuk akal, enggak? Di buku ini, ada beberapa hal yang masih menyisakan misteri untukku. Namun, kejutan-kejutannya membuatku kagum. Buku ini sangat-sangat mengasyikkan.

Kemudian, setelah menelusuri Google, aku menemukan bahwa buku ini dijadikan manga. Akan lebih mudah nantinya memahami ceritanya, akan lebih mudah melihat bagaimana penempatan dan denah rumahnya. Dengan penulisan cerita yang sangat detail, alih media dari novel ke manga akan menjadi lebih mudah.  Ketika penggambaran visual menjadi kunci dalam semua bagian kisahnya, cerita ini akan lebih mudah dipahami dengan membaca manganya. Namun, aku tidak menyesal membeli buku ini. Permainan kata Uketsu yang kuimajinasikan sendiri membuatku seolah turut mengintip setiap langkah Aku di dalam buku ini.

"Saya merasa ada yang tidak beres. Bagaimana mungkin kakak saya tiba-tiba menjadi anak keluarga lain...?" ~Katabuchi Yuzuki

Sangat rekomen untuk dibaca, terutama buat Anda penyuka kisah thriller dan misteri. Buat Anda yang penakut, cukup membacanya di siang hari. Pesan saya, jangan lupa bernapas!


Judul Buku: Teka-Teki Rumah Aneh

Penulis: Uketsu

Penerjemah: Eri Prameningtyas

Editor: Juliana Tan

Cetakan kedua: Juli 2023

Jumlah Halaman: 224 halaman

#windyeffendy #resensibuku #tekatekirumahaneh #ceritamisteri


No comments