CATATAN TRAVELING 2019 : Menentukan Tujuan, Mau Kemana Kita?

Sudah sekian purnama berlalu. Tapi tetap harus dituliskan karena sudah mau meledak di kepala.

Tetapi dasar saya, memang harus ditulis semuanya dengan runtut. Baiklah. 

Ketika itu kami duduk berdua dan berpikir, apa yang bisa kami lakukan untuk memberikan bekal dan sekaligus tantangan yang berbeda dalam liburan untuk anak-anak ini.
Bercakap ke sana kemari, lalu tercetus keinginan untuk pergi ke tempat yang sudah saya rindukan sejak kecil, Jepang. 





Sepertinya sangat tidak mungkin untuk dilakukan, tapi kami tergoda untuk mencoba. Suami saya menyerahkan seluruh perencanaan dan kegilaan, lebih tepatnya, kepada saya.

Saya mulai hunting info terkini di grup Backpaker International di FB. Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum berangkat. Apa saja yang harus dicermati. Destinasi apa saja yang harus dikunjungi. Hal-hal penting apa yang harus diperhatikan. Waktu yang paling baik kapan. Mana yang harus diprioritaskan, dan masih banyak lagi.

Saya memulai percakapan dengan suami saya ini di bulan Januari 2019. Niat dan keinginan ini disusun menjadi suatu rencana yang masuk akal, step by step.

Agustus 2019, Fia anak sulung kami sudah akan masuk kuliah. Sehingga estimasi keberangkatan harus sebelum itu, lagi pula di akhir 2019 dan tahun 2020 Ica anak bungsu kami akan memasuki tahun terakhir SMP-nya, sehingga the best session to take adalah sebelum masuk ke kelas tiga. 

Maret April, adalah saat dimana Sakura berbunga dengan indahnya. Estimasi anak-anak ujian bulan Juni tidak mungkin karena hampir bersamaan dengan liburan hari raya dan puasa. Akhirnya, ujian anak-anak, termasuk ujian kakak akan dimulai di Mei. Dan ini speaking about UNAS, so persiapannya harus bener-bener sebelum  bulan Mei. Jadi juga sangat tidak mungkin untuk pergi sebelum Unas bukan? Maka, waktu yang sangat tepat untuk mbolang adalah setelah ujian dan sebelum agustus.
Mari kita hunting.

Ngobrol dengan anak-anak kemudian, mereka terbelalak dan bertanya, "Really??"
Really, girls. Let's make it true.
Jejingkrakan lah mereka dengan sepenuh rasa. Tapi ada yang saya tekankan kepada mereka. 

It is about learning. Jadi kita di sana akan backpakeran, atau bisa dibilang semi backpakeran lah, kalo gak mau dibilang murni. Jadi akan ada banyak jalan, banyak destinasi, kita tidak boleh marah-marahan, nikmati semua kegiatan, dan belajar sama-sama. Ada hal-hal yang harus dipersiapkan, termasuk visa dan tiket. Itinerary akan disiapkan mama, tapi semua harus approved, dan tidak boleh protes bila pas diinfo cuma bilang terserah-terserah aja. Bertanggung jawab terhadap barangnya masing-masing. Uang membawa masing-masing, semua makan dan perjalanan ditanggung mama kecuali bila ingin beli sesuatu sendiri harus mengatur uang yang dibawa tanpa perlu minta mama.

Seru abis!! Mereka dengan segera mengumpulkan uang tabungan mereka dan menghitung kira-kira berapa yang akan dibawa untuk trip ini. Mereka juga minta satu hal kepada saya, yaitu ketika mereka akan membelanjakan uangnya sendiri, mama tidak boleh protes tentang hal yang akan dibeli.

Oke, no probls. Asalkan tidak benda-benda yang tidak pantas, mama akan approved dan tidak protes. Win win solution, kan?
Lalu bapak ngapain? Bapak apa kata jendral aja lah. Saya akan atur dan hunting semua tiket dan itinerary lalu kita akan berdiskusi kembali. 

Kemudian, ternyata si Ica yang sudah tidak kecil ini, tadinya di plan untuk ikut pertukaran pelajar di Aussie selama 10 harian di bulan Maret atau April, belum fix juga. Tapi ketika kami mengikuti sosialisasi dari sekolah, kami memperhitungkan bahwa biaya terlalu besar dengan benefit yang tidak terlalu maksimal seperti kakaknya.

Lalu kami menawarkan opsi kepada Ica. Bagaimana bila, pertukaran pelajarnya diswitch dengan bonus trip untuk perjalanan ke Jepang ini?
Ica sendiri merasa tidak yakin untuk ikut pertukaran pelajar ini. Kemudian dia dengan langsung mengatakan, tambah trip ke Korea!!!

Weeeeellll, mama berpikir. Setelah melakukan quick count dan membandingkan beberapa aspek penting, ternyata, perjalanan tambahan ke Korea Selatan tidak akan lebih mahal dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk pertukaran pelajar ini tadinya. Justru akan berangkat berempat!!!

Well, approved.
Fixed sudah kami akan lakukan perjalanan  ini dengan tujuan utama ke Jepang, dilanjutkan dengan Korea Selatan.
Fia dan Ica jungkir balik kegirangan, toss berdua dengan bahagia!!! Iya aja, mereka K-popers banget sementara maknya Jepang minded banget.
Kenapa tidak, dalam satu hajar, dua negara terlampaui.

Mau tau kelanjutan ceritanya?
Sabar, saya akan ketikkan di bagian berikutnya ya.
Keep reading!!





#windyeffendy #love #life #family #japantrip #japan2019 #koreatrip #summer2019

No comments