TRAVELING WITH TEENS (1): Tentang Kostum

Masih di edisi kangen mbolang. Kali ini aku ingin bercerita tentang bagaimana persiapan perjalanan kami ke Jepang dan Korea dua tahun lalu bersama dua remajaku. 

Semasa kecil, mereka sudah terbiasa menyiapkan perlengkapan traveling sendiri. Sejak bersekolah di Sekolah Alam Insan Mulia, mereka belajar mempersiapkan isi koper atau ransel dengan praktis dan sistematis. Berapa hari trip, butuh baju dan daleman berapa, apa itin hari itu dan baju apa yang akan dipakai, sehingga penataan dalam koper sudah sesuai urutan. Soal nanti ada perubahan soal pemakaian baju dalam perjalanan, mereka atur sendiri. Satu lagi yang selalu kuajarkan: satu pasang baju cadangan harus ada, plus satu pasang baju harus diletakkan di mobile bag. Entah daleman sama kaos aja, atau lengkap, mereka atur sendiri.

Semakin besar mereka, semakin gampang pengaturannya. Sampai mereka duduk di SD kelas 6, aku masih mengecek apa saja yang dimasukkan. Begitu menginjak bangku SMP, aku percayakan isi tas, ransel, dan kopernya kepada mereka sendiri. Jika ada yang tertinggal, mereka harus cari akal untuk mengatasinya. 

Begitu pula saat trip Jepang Korea. Bulan Juli, sudah masuk musim panas di sana, tetapi hujan masih bisa datang tiba-tiba. Informasi cuaca ini kami diskusikan untuk menentukan baju apa yang harus disiapkan. 

Kami cek itinerary bersama-sama. Aku sudah mengatur jadwal laundry di setiap kota dan tentu saja memilih hostel menyediakan mesin cuci untuk digunakan secara mandir. Hari ketiga di Tokyo, hari kedua di Osaka, dan tentative satu kali lagi di Seoul. Dua remaja ini juga sudah berniat berburu kaos BTS di Uniqlo Tokyo dan hunting baju unik di pasar Nangdaemun Seoul, jadi aku pikir pasti masih aman.



Jadilah, kami packing kaos simple, ringan, tidak panas. Celana panjang secukupnya, jaket satu saja, dan tidak lupa beberapa overal dan cardigan tipis untuk mix match dengan kaos yang sama agar difoto tidak itu-itu saja ^grin.

Dua gadisku mengerjakannya dengan sangat baik. Selama di Jepang dan Korea, aku sudah tidak pusing mengatur baju mereka. Baju kotor pun sudah dipisahkan dengan baik. Persiapan mana yang harus di-laundry pun mereka sudah paham. 

Setiap pindah penginapan, aku hanya perlu mengingatkan. Jam berapa harus berangkat, apa saja yang harus dipisahkan, bagaimana handling setiap tas, we got that.

Terlalu banyak aturan? Nop. Dengan membiasakan sejak kecil, buat mereka itu menjadi kebiasaan. Trip Jepang-Korea ini adalah sebuah final test untuk mereka.

Stay tune untuk sisi lain dari seri traveling with teens ini, ya!

#windyeffendy #jurnalagustus #perlima #perlimamenulishari10

Tulisan ini telah tayang di FB:

https://www.facebook.com/windyrachmawati/posts/10222532886563181

No comments