Don’t Even Think About It

Dua hari gak sempet nulis, sibuk ini itu karena anu.

Sempet bengong di mobil sambil menatap awan, terlintas ide-ide yang mau dan harus segera ditulis. Tapi mata gak kuat kalo nulis di mobil sementara hp sultan dipakai nyetel Yucub di mobil dan bakal mati kalo pindah aplikasi. 

Ya sudahlah ngelamun-ngelamun saja. Rencana sore ini menuliskan ide sepulang dari ambil Mio yang ketemuan ama cewek cantik bernama Berry di Jombang—another story, another time. 

Nah, di antara lamunan itu kepikiran anak gadis bontot yang lagi di rumah sendirian karena gak mau ikut, tugasnya banyak. Tar gini gitu.

Ah, cepat-cepat kutepis pikiran itu. She will be fine, gitu kututup pemikiran itu. 

Sesampainya di rumah, yang ada si gadis melapor dia udah experienced BAB dengan deras ngucur kaya air, dua kali hari ini. Waduh! Alarm menyala. Segera bikin teh hangat dan kasih dia norit. 

Lalu sejam kemudian dia mengeluh mual. Kuajak makan tak mau, hanya menghabiskan teh angetnya saja. Ia memilih untuk tidur. 



Pukul sembilan malam, kakak keluar dari kamar: adek muntah, Ma. Seketika mamak siaga satu, bapak super siaga. Gosokin minyak kayu putih dan kasi obat. Muleslah mamak ini. 

Hope you doing fine ya, Nak. Stres karena banyak tugas dan beban pelajarannya di kelas akselerasi tentunya juga berpartipasi dalam sakitnya kali ini. Aku berakhir ngeloni si gadis di ranjangnya, bersama si tengil Mocca dan boneka-boneka si bungsu. 

Tengah malam, gak bisa tidur sambil mengawasi si kecil yang udah remaja. 

Itulah Mak. Me, hey you. Yes you, don’t even think about bad things. Just believe and pray everything is good.

^keplak diri sendiri

#windyeffendy #perlima #perlimamenulishari22

#jurnalagustus


Tulisan ini telah tayang di FB:

https://www.facebook.com/windyrachmawati/posts/10222593104428590

No comments