JAM MALAM OH JAM MALAM



Jam malam?
Iya. Ini namanya sudah deg-degan si emak punya dua anak gadis yang lagi seneng-senengnya dolan dengan temen-temennya.. 

Liburan pun datang, maka lalu bermunculan ijin dari dua orang gadis ini satu persatu.
Yang satu maunya nongkrong di perpustakaan publik seharian, yang satu mau jalan dengan teman-temannya di Tunjungan Plasa. 


Hm, baiklah. Berlatih memberikan kepercayaan kepada mereka, tidak ada salahnya.
Berhubung papa juga masih ada urusan keluar kota, maka kedua gadis ini mau tak mau harus naik gojek untuk sampai ke tujuannya. 


Fia sudah terlatih ke sana kemari naik goride. Bismillah saja mamanya ini.
Sementara Ica, masih belum tega saya melepaskan dia naik goride sendirian. Tapi ternyata hanya ke rumah temannya saja, yang tidak jauh, baiklah. Bismillah. 


Singkat cerita, mereka sudah sampai di tujuan masing-masing dan memenuhi janjinya untuk mengabari saya sesampainya di sana.
Lewat whatsapp saya kabarkan kepada papanya, rencana anak-anak ini. 

Anak gadis duo ini berjanji untuk kembali sampai di rumah lagi sebelum magrib. 

Kemudian tanpa disangka, papa kembali ke rumah lebih cepat karena urusannya sudah selesai. Langsunglah si bapak ini menanyakan kemana smua anak gadisnya. 
Sementara jarum jam sudah menunjukkan pukul lima sore.

Segeralah satu persatu mereka saya tanya via Whatsapp.
Cepat pulang, masih di mana?

Fia menagih janji untuk pulang dari sana boleh di jam setengah 6 sore untuk bisa sampai rumah jam 6 sore.
Saya katakan kepada Fia, hari ini terdeteksi macet di mana-mana, sehingga segera saja kembali pulang, karena nanti setelah gelap akan lebih susah lagi mencari ojek online yang ready.

Alhamdulillah Fia mengiyakan, dan mengatakan segera menyelesaikan pekerjaannya disana lalu order ojek online untuk pulang.

Sementara Ica, mengatakan bahwa dirinya baru saja selesai nonton dan tidak enak dengan temannya untuk meninggalkannya pulang sendirian. Sementara si teman sudah mendapatkan konfirmasi dari orangtuanya bahwa mamanya akan menyusul ke Tunjungan Plasa, sehingga Ica tidak bisa pulang bareng mereka dan harus pulang sendiri.
Saya berangkat menjemput sekarang pun sudah tidak masuk akal karena macetnya luar biasa, bisa balik sampe rumah lagi jam 9 malam. 

Akhirnya Ica harus naik ojek online lagi. Saya memaksanya untuk segera order sekarang karena lepas dari jam lima maka disana akan macet dan akan sangat lama untuknya mendapatkan ojek online, dan gelap jalanan, saya lebih khawatir lagi. 
Saya sampaikan itu dengan jelas kepada Ica. 

Alhamdulillah Ica mau menurut, dan segera berpamitan dengan temannya. Mengorder ojek lalu pulang ke rumah.

Itulah, segede apapun mereka, saya masih harus menetapkan jam batas waktu untuk pulang, dengan kondisi yang disesuaikan dengan usia mereka nantinya.
Untuk yang kali ini, saya tidak bisa membiarkan mereka ada di luar rumah selepas magrib. Entah mengapa, saya memilih menuruti kata hati saya untuk memaksa mereka segera pulang. Bisa saja saya mengiyakan mereka untuk lebih lama di luar, tapi kali ini tidak.

Dan, Alhamdulillah anak-anak masih memahami batasan-batasan itu dan mematuhinya. 

I am sorry girls, but it will grow in time. You will pass it later.







#hari5
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

No comments